SEDEKAH, yang penting ikhlas atau yang penting pantas???

Assalamualaikum sahabat muslim muslimahku…

Kali ini saya akan mengajak sahabat untuk sejenak mereview sedekah yang pernah kita lakukan. Sebagai umat muslim yang diajarkan saling membantu, menolong, bergotong royong, kita tentu pernah melakukan hal tersebut baik menolong dalam bentuk materi, tenaga, rasa (seperti menyenangkan hati orang lain) atau dalam bentuk apapun. Sedekah merupakan ajaran Islam yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan kita teladani bersama.

Ada sebuah kisah, suatu ketika seorang pengemis menghampiri polisi untuk meminta sedekah, polisi tersebut membuka dompet dan memberi uang 10.000 rupiah kepada pengemis, raut wajah sang pengemis menjadi penuh semangat dan bibirnya tersenyum berucap “Alhamdulillah,, terima kasih pak”, polisi membalas senyum pengemis sembari menganggukkan kepala.

Kisah berikutnya, menjelang siang seorang tukang becak memarkir becaknya di halaman masjid dengan baju yang telah rapi, ia memasukkan uang 10.000 rupiah kedalam kotak amal masjid ketika ia akan menuju shaf sesaat sebelum shalat jum’at dimulai. Uang tersebut ia kumpulkan selama 6 hari, sengaja menyisihkan karena sangat ingin bersedekah meski keadaan ekonominya kurang baik, upah menarik becak yang ia dapat hanya cukup untuk makan seadanya bersama anak dan istrinya.

Kisah diatas sama-sama menceritakan tentang bersedekah dan sama-sama dengan nominal 10.000 rupiah, ketika keduanya sama-sama bersedekah dengan ikhlas, pertanyaan nya, sudah pantaskah sedekah mereka? seorang polisi yang kurang lebih mendapatkan gaji 5 juta/bulan bersedekah 10.000 rupiah, dan tukang becak yang kurang lebih berpenghasilan bersih 500 ribu/bulan bersedekah dengan nominal yang sama.

Banyak orang mengatakan “sedekah itu yang penting ikhlas”, tapi menurut saya “sedekah itu harus pantas”, nanti ikhlasnya akan ikut sendiri. Maksudnya jika kita termasuk orang yang berpenghasilan menengah ke atas, kita juga harus bersedekah sepantasnya, contoh kita berpenghasilan 5 juta/bulan, setidaknya sedekah yang kita keluarkan tidak kurang dari 500 ribu, ketika 500 ribu itu telah kita keluarkan, meskipun awalnya belum ikhlas, teruskan saja, lama-lama akan ikhlas sendiri, kan sudah terlanjur dikeluarkan, dan tidak mungkin uang itu akan kita minta lagi.

Ibarat seekor ayam bertelur telur ayam, sedang seekor burung puyuh bertelur telur puyuh. Apakah pantas ayam bertelur seukuran telur puyuh? Dan apakah mau seekor burung puyuh bertelur sebesar telur ayam? Bisa jadi setelah sekali bertelur, burung itu tidak akan mau bertelur lagi. Demikian juga sedekah kita, kita memiliki penghasilan yang lumayan, sedekahlah lebih besar dari mereka yang penghasilannya dibawah kita, itulah yang dinamakan sedekah pantas, memantaskan diri untuk mensyukuri yang telah Allah berikan kepada kita, ketika kita jadi ayam, yang harus kita keluarkan adalah telur ayam. Ketika kita belum bisa ikhlas, teruskan saja sedekah itu, jadikan sedekah sebagai rutinitas setiap kita memperoleh rezeki, seiring berjalannya waktu tidak hanya akan hadir rasa ikhlas, bisa jadi akan ada perasaan tidak tenang saat sedekah belum kita laksanakan.

Maka kita semua harus merubah maindset sedekah, bukan yang penting ikhlas, tapi juga pantas. Yang menjadi salah kaprah di lingkungan kita adalah seseorang berprinsip “sedekah yang penting ikhlas”, memiliki penghasilan besar namun tidak di imbangi dengan sedekah yang pantas maka hasilnya ia akan menjadi orang kikir, naudzubillah…

By: Zuli Dwi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *